Maros, 15 September 2024 – Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan ikut turut serta bergabung dalam acara Aksi Muda Jaga Iklim yang dilaksanakan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Acara ini melibatkan sekitar 70 organisasi dan komunitas serta dihadiri lebih dari 400 peserta, menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, khususnya ekosistem mangrove.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan serta penyampaian materi dan pengarahan dari berbagai pihak yang berkepentingan, diantaranya ketua pelaksana, Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan, Stasiun Meteorologi Maritim Makassar, serta yang tak kalah penting dari perwakilan pemuda pesisir.
Setelah acara pengarahan selesai, dilanjutkan dengan pembentangan bendera merah putih sepanjang 100 meter sekaligus turun persiapan penanaman bibit mangrove.
Setelah pembentangan dilakukan, kemudian dilakukan pembagian bibit mangrove kepada para peserta Aksi Muda Jaga Iklim yang kemudian dilanjutkan dengan aksi penanaman mangrove oleh peserta dan panitia sebagai salah satu wujud nyata aksi menjaga kestabilan iklim.
Yohannes selaku ketua pelaksana menyatakan Aksi ini merupakan bentuk nyata kaum muda dalam menjaga dan mempertahankan lingkungan, terutama ekosistem mangrove. Ia menekankan pentingnya mangrove bagi warga di Dusun Binasangkara, Desa Ampekale, yang berfungsi sebagai penahan gelombang dan sumber penghidupan bagi para nelayan.
Selain itu Yohanes juga mengatakan, “Setelah ini kita juga ada sedikit materi tentang pentingnya menjaga iklim, ekosistem mangrove beserta manfaat dan keberlanjutannya serta edukasi cara penanaman mangrove yang benar.”
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan materi Literasi Iklim yang sebelumya telah dilaksankan di Leang-leang oleh teman-teman Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini merupakan tindakan lanjuan dari kegiatan Literasi Iklim yang sebelumnya dilaksanakan di Leang-leang dimana diacara itu merupakan penjelasan tentang teori perubahan iklim beserta langkah pencegahannya, nah ini sekarang merupakan aksi nyatanya dalam upaya mitigasi perubahan iklim.”, Ujar Bapak Ayi Sudrajat Selaku Kepala Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan.